Sebut saja
namanya Dera. Dera duduk di semester dua pada salah satu perguruan tinggi
negeri. Hampir genap 1 tahun ayahnya meninggal dunia karena sakit
yang di Derita selama kurang lebih 1,5 tahun. Pada awalnya kesedihan itu sangat
sulit di hentikan, karena ayahnya itu memang terkenal sebagai seseorang yang
baik serta Dermawan terhadap siapa saja, ia tidak pernah kasar terhadap
anak-anaknya Banyak sekali para tetangga yang mengakui hal tersebut. Dan
seiring berjalannya waktu Dera dan keluarganyapun terbiasa dengan kehidupannya
yang tanpa seorang ayah. Dera ,merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Ia
mempunyai kakak laki-laki yang umurnya tidak jauh berbeda dengannya serta adik
perempuan yang sekarang masih duduk di kelas satu smp.
Sebelumnya
setelah 1 tahun ayahnya Dera meninggal Alhamdulillah ibu Dera pun berkesempatan
untuk melangkahkan kakinya ke baitullah bersama ibunya alm. Ayah (nenek Dera)
serta seluruh keluarga besarnya. Itu merupakan rencana yang Allah yang sudah ada
dalam aturannya. Namun tidak lama berselang setelah kepulangan ibu dan neneknya
Dera dari Baitullah, banyak sekali ujian-ujian dari Allah. Dan ujian itupun
berkisar tentang ibunya Dera yang mau menikah lagi.
Tidak mudah
untuk Dera dapat menerima ini semua. Walaupun sejujurnya Derapun selalu
berusaha dengan keras agar dapat ikhlas menerima jika memang ayah tiri itu
harus ada. Sampai-sampai yang ada dalam otaknya seringkali hanya ada kata-kata:
“Ya Allah Jadikanlah Hamba orang yang
ikhlas”.
Karena
semakin bingungnya Derapun tak segan – segan mengirim pesan singkat kepada salah satu teman
kampusnya dengan harapan mendapatkan pencerahan terhadap masalahnya tersebut.
Secara spontan Derapun mengambil hp dan mengetik beberapa kalimat. Isi pesan
singkatnya kurang lebih seperti ini: “aslm, ukh kamu tau gak teman kampus kita
yang orangtuanya nikah lagi?”tanpa
malu-malu dan basa-basi pertanyaan itu langsung dikirimnya. taau, loh tapi memang kenapa Der? “jawabnya”. Hhe mau tau aja, memang siapa ya
kalo boleh tau? “balas Dera penasaran”. Hhmm Aku. tapi kalo aku posisinya ayah yang
menikah lagi “jawabnya”. seriuss??
Wah kebetulan dong gak salah sasaran kalo gitu. “jawab sumringahnya” gini ukh mau Tanya dong gimana
caranya kamu bisa ikhlas menghadapi
situasi seperti itu, jujur susah banget nih untuk bisa ikhlas dalam kondisi
ini. “tambahnya”. Emang gak mudah Der, tapi kalo aku karena masi
kecil waktu itu jadi ga terlalu ngerti sama permasalahan itu jadi aku si
terima-terima aja. “jelasnya”.
Tak cukup
dari satu referensi saja Derapun tak segan- segan untuk bertanya kepada
beberapa teman yang dianggapnya dapat lebih dewasa menganggapi masalahnya. Dan
jawaban merekapun bervariasi.
Oalah waktu
begitu cepat ternyata hari pernikahan ibunya Derapun tinggal H-8 jam.. mata Derapun
tak henti-hentinya berlinangan air mata. Sangat bingung apa yang harus ia
lakukan untuk esok. Harus kemana lagi ia cerita. Yang ada di fikirannya ialah
“mau pergi yang jauuuuh dari kondisi ini”. Namun itu bukan keputusan yang tepat “iapun
menyadarinya”. Dan setanpun sepertinya semakin bersemangat
untuk mengompori Dera. Walau Dera sangatlah sadar terhadap apa yang ia lakukan
itu kurang baik namun Derapun hanyalah manusia biasa yang selalu mengeluh dan
mengeluh.
*Please deh Der lo tuh udah
mahasiswi..!!!
hilangin tuh Egoisnya.. !!!
Setan jangan diikuti… !! semakin seneng nanti !!
*Jangan mau Der, nanti ibu lo gak
sayang lagi loh sama kalian sebagai anak-anaknya..!!
Jangan mau deh Derr.. !!
Berbagai
kata2pun bermunculan di otaknya, baik positif maupun negative __-
Akhirnya Dera
berinisiatif untuk cerita dengan kaka bimbingannya, dan iapun memberikan saran
agar tetap berhusnuzon kepada rencana-rencana Allah. Dan memerintahkan untuk
bangun Qiyamul Lail serta meminta petunjuk yang terbaik untuk keluarganya..
Tetap
semangat pokonya untuk DERAaaaa…
Allah
bersama prasangka hambanya loooh…
Waktu yang
tidak diinginkanpun tiba, acara direncanakan akan mulai sekitar jam 08.00 di
KUA terdekat di daerahnya. Namun sulit sekali bagi Dera untuk bergegas
menghampiri ibunya. Bahkan dengan mepetnya waktu yang pada saat itu sudah pukul
07.15 Dera sama sekali belum siap-siap, mulai dari baju dan perkakas lainnya,
dan parahnya lagi mandipun belum.. hadooh si Dera parah bangat dah.
Tetap
semangat untuk Deraaaa !!! Allah Inside U …!!! #teriak hati kecilnya#.
Namun ketika jam 08.00 itu tinggal
beberapa detik lagi telpon genggam yang dimilikinya berDering. Bertuliskan “Den
Gusti Miscall ”. secara
cepat Derapun mengangkat telponnya. “assalamualaikum Der, jam berapa mulai
acaranya?” Tanya den
gusti (kaka Dera) “wa’alaikum salam, sekarang kaka ada
dimana? Acara mulai jam 08.00 di KUA” jawab Dera. “yaudah nanti kaka langsung ke KUAnya
ko” jelasnya.
Beberapa
detik berselang telpon dari sang kaka di tutup, barulah Dera bergegas menuju
kamarnya dan bersiap-siap. Kekuatannya saat itu adalah hanya sang kaka dan
adiknya yang pada saat itu sedang melaksanakan UAS di sekolahnya. Setelah ia
sudah siap, Dengan perasaan yang tidak gelas berangkatlah Dera bersama
rombongan keluarganya menuju KUA.
Berbagai
macam kejanggalan terjadi disana dan hampir saja prosesi akad nikah itu di
batalkan. Namun dengan sangat berat hati ternyata prosesi tersebut tetap
dilaksanakan. Entah yang dirasakan Dera saat itu sangatlah bermacam-macam.
Mulai dari perasaan takut, cemas, was-was (ia pun sadar bahwa semuanya itu
berasal dari setan), hanya sedikit sekali terselip dengan perasaan bahagia.
Tidak
banyak dari keluarga Dera yang datang walau hanya untuk menghampiri ibunya dan
mengucapkan ucapan selamat. Satu persatu para saudara manyampaikan pendapatnya
mengenai ayah baru Dera, berbagai macam pendapat yang mereka sampaikan. Dan
mayoritas pendapatnya itu terdengarkan sangat tidak mengenakan bagi Dera, namun
ia tidak dapat melakukan apa-apa. Ia hanya berusaha untuk berhusnuzon terhadap
rencana Allah. Walau itu sangat sulit dilakukan olehnya.
Ketika
keesokannya Dera tetap beraktivitas seperti biasa. Ia berangkat ke kampus,
namun tidak lama hanya setengah hari. Dan ada SMS yang datang.
-Assalamualaikum,
Der masi di kampus?
Wa’alaikum
salam, yah baru aja sampai rumah say, kenapa emang?
-Yaaah
padahal pengen banget denger cerita kamu .. -__-
, besok ke kampus?
Ia, InsyaAllah.. okeh sampe ketemu besok yaaaaaa…..
-yup,J
Sekilas
isi SMS tersebut.
Dan pada malam harinya, SMS dari temannya itupun datang
lagi, dan berkata :
-Deraaaa….
Iya,
kenapa?
-Maafin
aku yaa.. L
Loh
kenapa emang?
-Aku
sedih nih
Kenapa?
Gara-gara aku yaa..??
-gak
ko, QL aja banyakin ya, biar bisa lebih tenang dan diberi kelapangan hati…
ssiiip,
Insyaallah..
-
maaf ya, aku belum bisa jadi teman yang baik buat kamu L
Wushh,
salah kalo kamu berfikiran kayak gitu, kamu itu teman yang terbaik buat akuu… J SEeMiiLEeee
hhe
-jeleeeeeek
:P
Cantiiiiiiik..
Terharu sekali ia pada malam itu,
ternyata masi ada teman yang sangat perhatian padanya, terimakasi ya Robb..
Keesokann
harinya ketika di kampus….
:
Ketika
hari menjelang gelap, kita berdua berjalan di parkiran
-Der,
aku terlalu sibuk ya? Aku rapat melulu ya?
Kan kamu emang sibuk.. hhe
-iya,
maafin aku ya…. Belum bisa jadi teman yang baik untuk kamu.., gimana ibu
kamu, acaranya lancar?
#Raut
muka Dera langsng berubah tambah suntuk pada sore hari itu#
Ya
gitu deh, (setelah di ceritakan panjang lebar, belum sampai ¼ cerita), tiba-tiba air matapun mengalir di wajahnya.
-huumm,,,
mau peluk Deraa.. #sahut temannya, sambil meluk dan ikutan menangis#
Udh
kita pulang aja yuk, udh malem #kata Dera seakan mengalihkan pembicaraan#
-yaah
mau ngobrol banyak #jawabnyaa#
-yaudah
deh, udh malem juga
Yuk
kita pulang, yaudah jangan naaangiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiis…
(pada
saat itu keadaan sangatlah HARU)
Mereka berdua pulang beriringan, walau dengan tujuan pulang
dan kendaraan yang berbeda hingga ada Gang yang memisahkan perjalanan keduanya.
Setelah mereka berdua pulang masing-masing. Dera masih
terngiang-ngiang dengan tingkah temannya itu yang luar biasa perhatian
dengannya. Ia sangat kagum terhadap temannya itu. Air matanya pun Deras
berjatuhan bukan lagi karena masalah ibunya tapi atas perhatian yang diberikan
oleh temannya tersebut.
( Inilah bukti kekuatan sebuah UKhuah Islamiyah yang
sesungguhnya.. ) bisiknya dalam hati. J
(Allah Pasti membalas semua kebaikanmu temaaann…) bisiknya lagi J
Tetap bermanfaat!!!
Tetap menebar semangatttt!!!
Ceritanya bagus, dan ada pesan kebaikan didalamnya. Tinggal diperbaiki lagi. Pisahkan antara alur narasi dan dialog pelaku cerita dengan jelas. Bisa dengan membaginya dalam paragraf yang berbeda, atau dengan menggunakan huruf miring pada kalimat lisan. Tambahan lagi, banyak tanda baca yang kurang tepat penempatannya.
BalasHapusSaran lagi, kalau Pipit mau posting tulisan di blog, jangan copy-paste dari ketikan di Ms Word. Kalau emang biasa ngetik di Word, coba pindahin dulu ke Notepad, abis itu baru di copy-paste ke blog dan disunting disini.
Semangat menulis! :)
http://syahidsundana.blogspot.com/2012/11/tentang-sebuah-ikatan.html
Oiya, judulnya jg belum pas tuh, ukhuah apa ukhuwwah? :)
BalasHapusUkhuwwah
Hapussiap diralat deh :D
hhhe iya ka..
BalasHapussyukron, insyaAllah bermanfaat banget ilmunya.
sy biasanya emang dari Mr.word dulu, krn setiap kali nulis ga langsung konek k internet ka.
wah makasi atas kunjungan dan ilmunya..