Sabtu, 17 November 2012

Gaza kembali di bombardir Israel

 Serangan udara Israel sejak Rabu (14 Nov 12) menyebabkan banyak korban luka dan syahid. Selain itu juga kerugian material bagi Gaza, jika keadaan ini terus berlanjut akan menyebakan perekonomian Gaza fundamental unviable.

 Kecuali ada upaya intensif untuk memperbaiki infrasutruktur dan pelayanan bidang lain seperti energi, kesehatan, sanitasi ,air, listrik dll. Siapa yang lebih harus berduka, bersedih ? Gaza Atau kita ? Kalau merasa saudara , satu badan / satu tubuh, maka harusnya kita semua ini sedih dan berduka dengan peristiwa yang menimpa Gaza.





Tapi karena kecintaan terhadap agama aja kurang, rasa bersaudara juga sudah menipis, maka sepertinya sulit merasakan Gaza yang terkoyak koyak. Namun barangkali Gaza sedang “bersukacita”. Sedang bergembira. Menyambut jihad suci. 
Kesempatan menjadi syahid buat mereka, di depan mata. Seorang warga Gaza berkata,

 Jangan menangis untuk kami. Kami yang menangisi kalian. Kalian ga bisa mati syahid, 
subhanallah.

Mari berdoa untuk Gaza & semua keadaan ummat Islam seluruh dunia. Doa bersama untuk bersama. Coba kita juga jihad; Shalat di awal waktu. 

“Afdholul jihaad, ash-sholaatu fii awwali waqtihaa… Seutama utama jihad, adalah shalat di awal waktu.” 

Udah mah jihad perang kita takut, ga berani, tambah dengan kendala kendala lain, eh ini shalat di awal waktu, di masjid, berjamaah, pun ga mau.

Mari saling bantu cari jalan buat sedekah ke Gaza. Presiden Mesir Muhammad Mursyi aja kemarin (Kamis 15 Nov 12)  mengirim Perdana Menteri, Menteri Kesehatan, dan Kepala Intelijen Mesir untuk masuk ke Gaza untuk mempelajari berbagai situasi di wilayah yang sudah lima tahun dikepung Zionis itu.
 Selain itu juga Mesir menarik duta besarnya dari Israel. Presiden SBY gimana nih, dalam mengemban amanah Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang menentang segala bentuk penjajahan di muka bumi.

Gaza segitu susahnya ga ada listrik dll, tapi tiap tahun ribuan penghafal Qur’an baru, diwisuda. Ada tuh di Gaza program Qur’an Camp, 2 bulan hafal 30 juz subhanallah, kita yang hidup di negeri yang aman damai butuh berapa waktu untuk menghafal Qur’an ? 

Sebuah perjalanan seribu mil di mulai dengan langkah pertama, begitupun dalam menghafal Al Quran yang 30 Juz mulailah dengan menghafal ayat pertama, sekarang one day one ayat. Tidak ada yang mustahil, pasti bisa. 

Lekas bergerak harapan itu masih ada, jangan tunda tunda kematian pun bisa datang kapan saja tidak akan tertunda barang sedetik pun dan tidak akan bertanya kamu siap apa belum.

http://3yuwono.blogdetik.com/2012/11/16/gaza-kembali-di-bombardir-israel/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Progress Day 4 RBI

Setelah kemarin saya mengevaluasi pada tahap pertama di kurikulum HS Mba Kiki Barkiyah , hari ini saya mencoba melihat  dan mengupas pada ...