Rabu, 14 Februari 2018

Sensory play

Oleh : Nurmayanti Zain (pembina kelas mentossori Makassar)

*MENGENALKAN PERMAINAN SENSORI SEJAK USIA DINI*
_Oleh: Nurmayanti Zain_

DEFINISI
*1. Permainan Sensori*
👉🏻 Permainan sensori adalah permainan yang mengasah kepekaan dan kemampuan indera anak.

*2. Indera*
👉🏻 Indera adalah alat tubuh yang mampu menerima rangsangan tertentu untuk mengetahui keadaan luar. 

Umumnya kita mengenal pancaindera (lima alat indera) yaitu mata untuk penglihatan, telinga untuk pendengaran, lidah untuk perasa, kulit untuk peraba, dan hidung untuk pembau.

Ternyata dalam pendekatan sensori integrasi terdapat tambahan 3 indera lagi, yaitu tactile, vestibular dan proprioception.

Apa itu *indera tactile*?
👉🏻 Indera tactile adalah sensasi fisik yang timbul dari interaksi sosial baik antarsesama manusia maupun lingkungan. Apakah ananda tidak suka berada di kebisingan? Apakah ananda suka spontan menyentuh anggota tubuh lawan bicaranya? Apakah ananda mudah merasa geli? Ini adalah beberapa contoh indikator dari tactile.

Apa itu *indera vestibular*?
👉🏻 Indera vestibular adalah olah tubuh yang mampu mengontrol posisi tubuh dalam ruang, terkait gerakan dan keseimbangan. Apakah ananda suka main seluncuran atau justru menangis ketakutan? Apakah ananda lebih suka berlari dibanding berjalan? Inilah beberapa contoh indikator vestibular.

Apa itu *indera proprioception*?
👉🏻 Indera proprioception adalah olah saraf yang mampu mengetahui keberadaan anggota tubuh dan mengontrol kekuatan tubuh. Apakah ananda pernah berlari kencang dan tanpa sadar menabrak meja atau malah bisa berhenti tepat sebelum menabrak? Apakah ananda bisa mengatakan bagian tubuh mana yang sakit ketika terluka? Ini contoh proprioception.

*3. Usia Dini*
Kapan waktu yang tepat mengenalkan permainan sensori pada anak? Bisakah sejak usia dini? Bisa.

Dalam definisinya usia dini sendiri mencakup usia 0 - 8 tahun. Jadi permainan sensori bisa dikenalkan sejak usia 0 tahun atau ketika masih di dalam kandungan.

*4. Manfaat Permainan Sensori*
✅ Mengasah kemampuan indera.
✅ Meningkatkan pemahaman dan mempercepat proses belajar.
✅ Mengasah keterampilan berpikir.
✅ Meningkatkan kemampuan bahasa.
✅ Meningkatkan fokus dan konsentrasi.
✅ Merangsang kreativitas.
✅ Mengasah kemampuan sosial emosional.
✅ Melatih kemampuan motorik halus dan motorik kasar.
✅ Memiliki kontrol tubuh yang baik.
✅ Menanamkan kemandirian dan rasa percaya diri.

*5. Contoh Permainan Sensori*
📌 Usia Janin
Ketika masih dalam kandungan, indera yang  paling berkembang adalah pendengaran. Setelahnya penglihatan dan peraba.

Contoh permainan yang bisa dilakukan: mengaji atau mendengarkan murottal, mengajak dialog dengan yes no question, merespon setiap tendangan, stimulasi cahaya menggunakan senter, dsb.

📌 Usia 0 - 1 Tahun
Bayi yang baru lahir sangat memerlukan rangsangan guna mengembangkan fungsi inderanya. Karena bayi usia di bawah 1th masih rentan jadi karakteristik sensorinya harus yang bersifat aman dan baby proof.

Contoh permainan sensori bayi: membaca buku kontras, halang rintang gemerincing, finger food, menginjak jelly, paint in bag, soft toy dsb.

📌 Usia 1 - 2 Tahun
Pada usia ini, keingintahuan yang besar menjadi alasan utama melesatnya perkembangan kemampuan indera anak.

Contoh permainan sensori yang bisa dilakukan: sensory bottle, sensory bag, sensory bin, pengenalan satu warna, memukul kaleng/botol kaca, pemberian aneka rasa makanan, mengenal tekstur, bermain di alam, dsb.

📌 Usia 2 - 3 Tahun
Usia 2th-an, waktu yang tepat untuk mengasah kemampuan motoriknya, baik motorik halus maupun motorik kasar.

Contoh permainannya: menggunakan fine motor tool set helping hand, meronce, sorting color, mengenalkan bau, menebak bunyi, melompat, memanjat, menumbuk, mengangkat dsb.

📌 Usia 3 Tahun Ke Atas
Usia 3th-an, anak sudah bisa diajak bermain dengan menyisipkan materi pelajaran. Contoh mystery box, mengenal huruf/angka/hijaiyah, gradasi warna, berhitung, fonik, menyusun lego dsb.

*6. Prinsip Dasar Permainan Sensori*
⭐ Mulai dari hal-hal yang disukai anak.
⭐ Orang tua turut membersamai anak bermain.

⭐ Bersifat fleksibel, tidak memaksa.
⭐ Kontinu dan konsisten.
⭐ Repetisi dengan menambah parameter dan tingkat kesulitan.

Naah, semoga dengan penjelasan materi _"Mengenalkan Permainan Sensori Sejak Usia Dini"_ membuat bunda-bunda lebih semangat lagi menyiapkan fasilitas main untuk ananda ya! Baarakallahu fiikuum. Salam Ukhuwah!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Progress Day 4 RBI

Setelah kemarin saya mengevaluasi pada tahap pertama di kurikulum HS Mba Kiki Barkiyah , hari ini saya mencoba melihat  dan mengupas pada ...